Pengikut

Selasa, 20 November 2012

Ajarkan Aku Satu Doa yang Aku Baca dalam shalatku!


LINK-DISINI.COM

Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam , keluarga dan para sahabatnya.
اللهم إني ظلمت نفسي ظلما كثيرا, ولا يغفر الذنوب إلا أنت, فاغفر لي مغفرة من عندك وارحمني, إنك أنت الغفور الرحيم
Allaahumma innii Zhalamtu nafsii Zhulman Katsira, Walaa Yaghfirudz Dzunuuba illaa Anta, Fatghfirlii Maghfiratam Min Indika Warhamnii, Innaka Antal Ghafuurur Rahiim
"Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Maha Pengampun lagi Penyayang."
Sumber Doa
Diriwayatkan dari Abu Bakar al-Shiddiq radhiyallahu 'anhu , ia berkata kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam : "Ajarkan aku satu doa yang aku baca dalam shalatku. Beliau bersabda," Ucapkanlah (wahai Abu Bakar):
اللهم إني ظلمت نفسي ظلما كثيرا, ولا يغفر الذنوب إلا أنت, فاغفر لي مغفرة من عندك وارحمني, إنك أنت الغفور الرحيم
Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Maha Pengampun lagi Penyayang. " (Muttafaq 'Alaih)
Kapan Membacanya?
Imam Shan'ani mengatakan: "Hadits ini adalah dalil disyariatkannya doa di dalam shalat secara umum tanpa ditentukan tempatnya. Dan di antara tempatnya adalah sesudah tasyahud, shalawat atas Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam , dan Isti'adzah (berlindung dari empat hal). Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam , "Lalu hendaknya ia memiliki doa yang dikehendakinya."
Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hadits di atas sesudah hadits yang berisi perlindungan dari empat hal. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu , ia berkata: RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Apabila salah seorang kalian bertasyahhud hendaknya ia berlindung dari empat hal." Beliau bersabda:
اللهم إني أعوذ بك من عذاب جهنم, ومن عذاب القبر, ومن فتنة المحيا والممات, ومن شر فتنة المسيح الدجال
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal. "(Muttafaq 'alaih)
Ini menunjukkan bahwa doa di atas dibaca setelah doa perlindungan dari empat hal ini. Terlebih redaksi dari hadits kedua secara jelas menunjukkan tempat dibacanya doa perlindungan dan kuatnya anjuran untuk membacanya sebelum salam.
Dapatkah Menambah Dengan Doa Lainnya?
Waktu sebelum salam dalam shalat termasuk waktu mustajab untuk dikabulkannya doa. Karenanya dianjurkan memperbanyak doa padanya sebagaimana sabda NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam , "Lalu hendaknya ia memiliki doa yang dikehendakinya." (HR. Al-Bukhari)
Dua doa di atas adalah sebagian dari doa khusus yang disyariatkan padanya. Yakni doa perlindungan dari empat hal dan pengakuan dosa yang diajarkan kepada Abu Bakar al-Shiddiq. Ada doa lain yang bisa dibaca sebelum salam, antara lain: Wasiat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada Mu'adz bin Jabal,
اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Ya Allah, Bantu aku untuk berzikir, bersyukur, dan memperbaiki ibadah kepada-Mu. " (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasai dengan sanad kuat.)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (I/274) dari Ibnu Mas'ud secara mauquf,
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. " (HR. Bukhari dan Ahmad)
Dan doa-doa lain yang tidak ditentukan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam , "Lalu hendaknya ia memiliki doa yang dikehendakinya." (HR. Al-Bukhari) Namun doa yang disebutkan oleh hadits dan diajarkan NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam itu yang lebih utama dibandingkan doa-doa lainnya. (Lilhat: Taudhi al-Ahkam, Syaikh Al-Bassam dalam menjelaskan hadits di atas)
Isi Doa
Ini salah satu bukti kefaqihan Abu Bakar al-Shiddiqradhiyallahu 'anhu , ia sangat paham bahwa shalat adalah sarana interaksi paling kuat antara hamba dengan Rabb-nya.Shalat juga merupakan salah satu tempat mustajab dikabulkannya doa. Karenanya ia meminta kepada NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam agar diajarkan doa yang paling manfaat dan paling tepat untuk dimunajatkan di tempat ini.Lalu beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajarkan kepadanya doa di atas yang bisa mengangkat pelakunya ke derajat tertinggi di surga.
Doa di atas juga mengajarkan sarana (wasilah) paling kuat untuk dikabulkannya doa, yakni pengakuan dosa (Sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak), lalu pentauhidan (Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau), kemudian diikuti dengan permohonan ampunan.
Ibnu Mulqin berkata: "Betapa bagusnya susunan ini; ia mendahulukan pengakuan doa, lalu ketauhidan (pengesaan Allah), kemudian permohonan ampunan; karena mengakui dosa sarana kuat untuk mendapatkan maaf dan pujian terhadap orang yang diminta lebih dekat untuk dikabulkannya permohonan."
Kezhaliman seseorang terjadi pada salah satu dari dua hal: meninggalkan kewajiban atau melakukan keharaman-keharaman atau keduanya secara sekaligus.
Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau: Bahwa semua makhluk tidak sanggup mengampuni satupun dari kesalahan dan dosa seseorang. Hak mengampuni dosa adalah milik Allah semata, karena tidak bisa meminta amapunan kecuali hanya kepada-Nya.
Ampuni Aku dan rahmati aku : permintaan agar dihindarkan dari sesuatu yang dibenci dan ditakuti, lalu diberi kebaikan-kebaikan yang diinginkan dan dirindukan. Karenanya makna maghfirah: dihilangkan sesuatu yang dibenci. Sementara rahmat: didapatkan apa yg diinginkan.
. . . shalat adalah sarana interaksi paling kuat antara hamba dengan Rabb-nya.Shalat juga merupakan salah satu tempat mustajab dikabulkannya doa. . .
Di dalamnya juga disebutkan tawassul (usaha mengambil sarana untuk tercapainya sesuatu yang dituju / dimau) kepada Allah dengan Asmaul Husna (nama-nama Alah yang maha Indah) saat meminta sesuatu atau dihindarkan dari sesuatu yang menakutkan. Di dalamnya disebutkan dua nama Allah (الغفور الرحيم: maha Pengampun lagi Penyayang) yang sesuai dengan isi permintaan, " Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku ". Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD / voa-islam.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar...asal tetap dalam koridor yang santun

Pladu Sungai Brantas 2024