Pengikut

Tampilkan postingan dengan label TOKOH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TOKOH. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Oktober 2012


Ketua Ulama Nusantara di Makkah, Muhammad Nur Al Fathani

A.   Nasab dan Kelahirannya
Beliau bernama lengkap Muhammad Nur bin Muhammad bin Isma’il Al Jawi Al Fathani Al Makki As Salafi rahimahullah. Beliau dilahirkan di Makkah pada tahun 1290 H di tengah keluarga yang gemar menuntut ilmu. Terbukti dengan kedudukan Syaikh Muhammad Shaghir, ayah Al Fathani, adalah seorang ulama kenamaan. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh Syaikh ‘Abdus Sattar Ad Dahlawi dalam kamus tarajim-nya, Faidhul Malikil Wahhabil Muta’ali bi Anba’i Awailil Qarnits Tsalits ‘Asyar wat Tawali (3/ 1641), yang menggelari Muhammad Shaghir dengan ‘alim, fadhil, dan syaikh.
B.    Perjalanan Al Fathani dalam Thalabul ‘Ilmi
Pertama-tama Muhammad Nur Al Fathani mempelajari mabadi’ (dasar) Islam dari Syaikh Muhammad Shaghir Al Fathani, sang ayah, selanjutnya kepada Syaikh ‘Abdul Haq, pendiri Al Madrasah Al Fakhriyyah, Syaikh ‘Abid, mufti Madzahab Malikiyyah di Makkah, dan kepada sejumlah ulama lain di zamannya.
Setelah sekian lama menuntut ilmu di Makkah dan mendapatkan syahadah, Syaikh Al Fathani pun diberi izin untuk mengadakan halaqah ilmu sendiri untuk kemudian dihadiri para santri dari penjuru dunia yang ingin menuntut ilmu, namun beliau memandang dirinya perlu lagi kiranya menambah perbendaharaan ilmu lebih jauh. Dari situ, mulailah Syaikh Al Fathani meneruskan pengembaraannya dalam thalabul ‘ilmi ke Al Azhar Cairo.
Di Al Azhar, Syaikh Al Fathani menimba ilmu dari sejumlah ulama ahli sanad. Di antara ulama yang halaqahnya pernah dihadiri oleh Al Fathani adalah:
  1. Syaikh Muhammad ‘Abduh rahimahullah
  2. Syaikh Bakhit Al Muthi’i Al Hanafi rahimahullah
  3. Syaikh Muhammad Asy Syarbini rahimahullah
  4. Syaikh Hasan Zayid rahimahullah -penulis Al Mathla’us Sa’id dalam ilmu falak-.
Sebagian penulis biografi Syaikh Al Fathani memasukkan Syaikh Muhammad Rasyid Ridha ke dalam daftar guru-guru Al Fathani. Ini mungkin saja bisa diterima mengingat karir Syaikh Muhammad Rasyid Ridha juga ditorehkan di Mesir karena memang saat itu beliau selain mengajar juga nyantri kepada Syaikh Muhammad ‘Abduh. Allahu a’lam.
Selain menuntut ilmu dari para ulama di atas, Al Fathani juga sangat gemar menelaah sendiri kitab-kitab karya ulama Ahlussunnah. Berkaitan dengan itu, kita persilahkan Syaikh ‘Umar ‘Abdul Jabbar menceritakannya untuk kita, “Beliaurahumahullah beraqidah salafi yang benih-benihnya diperoleh dari ustadznya, Muhammad ‘Abduh. Kemudian beliau menekuni kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, muridnya, Ibnul Qayyim, dan Al ‘Allamah Asy Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab sampai benar-benar matang.” [Siyar wa Tarajim (hal. 270)]
C.     Karir Syaikh Al Fathani di Makkah
Setelah sekian lama pengembaraan dalam thalabul ‘ilm dari para ulama kenamaan di zamannya dan behkan sampai melawat pula ke negeri kinanah, Mesir, Al Fathani pun kembali ke Makkah dengan membawa oleh-oleh berupa perbendaharaan ilmu yang banyak, terlebih dengan adanya tanda tamat belajar di Al Azhar dengan peredikat tinggi.
Di Makkah Al Fathani mulai menyibukkan diri dengan mengadakan halaqah ilmu di Masjid Al Haram tepatnya di Bab Az Ziyadah. Selain mengajar di Masjid Al Haram, Al Fathani juga membuka pintu rumahnya lebar-lebar untuk para thalabul ‘ilmi. Maka jadilah rumah itu bagai telaga bagi para penuntut ilmu. Adapun mata pelajaran yang diajarkan oleh Al Fathani meliputi fiqh, tafsir, hadits, bahasa, manasik haji untuk para jama’ah haji, dan lain-lain.
Tentang bagaimana suasana Syaikh Al Fathani menyampaikan pelajaran, ‘Umar ‘Abdul Jabbar meriwayatkan, “(Beliau) menyampaikan pelajarannya dengan ungkapan yang jelas, metode ala Al Azhar, mampu menguasai qalbu-qalbu (pendengarnya) dengan penjelasan dan lisannya yang lincah bak ‘sihir’.” [Siyar wa Tarajim  (270)]
Jabatan lain yang pernah dipegang oleh Al Fathani adalah:
  1. Mengetahui kesungguhan dan kecukupan Al Fathani, Syarif Husan pun menunjuknya sebagai anggota Mudiriyah Al Ma’ari dengan ketua Syaikh Muhammad ‘Ali Al Maliki, kemudian Sayyid ‘Abdullah Zawawi, dan berikutnya Sayyid ‘Abbas Al Maliki
  2. Ketua para ulama Jawa (sebutan orang Arab untuk orang Indonesia, Malaysia, Patani, dan sekitarnya) yang berada di Makkah di masa Saudi
  3. Anggota di Mudiriyyah Al Ma’arif Al ‘Amah di bawah pimpinan Sayyid Shalih Syatha kemudian Syaikh Amin Fudah
  4. Kemudian Syaikh Al Fathani dipindah ke bagian kehakiman dan ditunjuk sebagai qadhi di Mahkamah Kubra di bawah pimpinan Syaikh Muhammad Al Marzuqi
D.    Potret Akhlak Syaikh Al Fathani dan Pujian Para Ulama
Syaikh Muhammad Nur Al Fathani tidak saja hanya sebatas memiliki ilmu yang luas, akan tetapi beliau juga mengamalkan ilmu tersebut sehingga tercermin dari akhlak kesehariannya.
Berikut kita simak pujian beberapa ulama kepada Syaikh Al Fathani yang tidak hanya ‘alim akan tetapi juga ‘amil.
Pujian pertama datang dari Al Musnid Al ‘Allamah ‘Abdus Sattar bin ‘Abdul Wahhab Ad Dahlawi As Salafi rahimahullah  yang beliau ‘rekam’ sendiri dalam kamus tarajimnya, Faidhul Malikil Wahhab (3/1641), “Seorang yang luas ilmunya, ahli falak, amat cerdas, tersohor kedalam ilmunya, sempurna, tajam pikirannya, dan pembesar. Beliau adalah shahabat kami.”
“Beliau pandai dalam banyak bidang disiplin ilmu,” masih kata Syaikh Ad Dahlawi,”Kembali ke Makkah lalu diberi izin untuk mengajar dan memberi faidah. Bersamaan dengan itu, beliau bersikap tawadhu’, memiliki akhlak mulia,  dan keshalihan… Banyak orang sejenisnya (orang-orang Jawa) yang mendapatkan manfaat darinya.”
Pujian yang sama juga diberikan oleh Syaikh ‘Abdullah Mirdad Abul Khair dalam Nasyrun Nur waz Zuhar yang kemudian diringkas menjadi Al Mukhtashar Min Nasyrin Nur waz Zuhar (hal. 474).
Berikutnya kita beralih kepada Syaikh ‘Umar ‘Abdul Jabbar rahimahullah yang beliau ungkapkan dalam Siyar wa Tarajim (hal. 270) ketika menceritakan Syaikh Al Fathani dalam berorganisasi, “Beliau –semoga Allah merahmatinya- bersama para ketua saling tolong-menolong dalam batas kewajibannya dengan amanah dan keikhlasan tanpa menjilat atau mencari muka di hadapan atasan-atasannya.”
E.     Syaikh Al Fathani Rahimahullah Kembali ke Haribaan Rabbul ‘Alamin
Syaikh Muhammad Al Fathani wafat tahun 1363 H. Beliau dikaruniai tiga orang putra, yaitu Yasin, Ahmad, dan ‘Abdullah.
F.     Karya-Karya Syaikh Al Fathani
Syaikh Al Fathani memiliki beberapa karya tulis ilmiah, yaitu:
  1. Terjemah kitab Al Hadiyyatus Saniyyah fil ‘Aqidatis Salafiyyah karya Syaikh Sulaiman bin Sahman rahimahullah. Kitab terjemahan ini kemudian dicetak diterbitkan atas perintah negara sebagai bentuk penyemangat dan pengakuan atas kemumpuniannya.
  2. Terjemah kitab  Sulamul Mubtadi [fi Thariqatil Muhtadi] fil Fiqh Asy Syafi’i karya kakeknya, Syaikh Dawud Al Fathani rahimahullah.Kitab ini dicetak dan diterbitkan oleh Darul Fikr Beirut.
  3. Kifayatul Muhtadi bisyarh Sulamil Mubtadi. Kitab ini ditulis dalam bahasa Melayu dengan tulisan Arab (baca: Arab pegon) berisi tiga disiplin ilmu, yaitu ‘aqidah salafu shalih, fiqih syafi’i, dan terakhir akhlak. Di Indonesia, buku ini dicetak dan diterbitkan oleh Al Haramain.
  4. At Tuhfaful Mardhiyyah.Kitab ini dimasukkan ke dalam daftar karya Syaikh Al Fathani
  5. Nida’ ‘Am min ‘Ulama Baladillahil Haram
G.    Juhud (Usaha) Syaikh Al Fathani dalam Memurnikan Ajaran Islam di Melayu
Sebagai seorang ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, Syaikh Al Fathani menyadari bahwa selama ini amalan-amalan kaum muslimin di negeri asalnya banyak diwarnai hal-hal yan menyimpang dari faham Ahlussunnah. Terlebih faham-faham tasawwuf ala shufi yang ‘laris’ di kalangan orang-orang awam dan para ulamanya yang masih fanatic dengan apa yang mereka dapat dari guru-guru mereka tanpa sedikit pun mempertimbangkan.
Melihat kenyataan ini, Syaikh Al Fathani rahimahullah berkeinginan kuat untuk memasukkan faham Ahlussunnah sebagai ganti faham-faham bid’ah yang menyesatkan ke negeri asalnya itu dengan menerjemahkan kitab ‘aqidah Ahlussunnah yang berjudul Al Hadiyyatus Saniyyah fil ‘Aqidatis Salafiyyah karya Syaikh Sulaiman bin Sahman rahimahullah yang tak lain adalah seorang ulama tersohor di Nejed yang juga murid Syaikh ‘Abdurrahman bin Hasan bin Imam ‘Abdul Wahhab rahimahumullah. Kitab ini terdiri dari lima risalah ilmiah, yaitu:
  1. Sebuah risalah yang ditulis oleh Imam ‘Abdul ‘Aziz bin Su’ud rahimahullah yang membicrakan masalah hakikat ibadah, tauhid dengan macamnya, dan lain-lain.
  2. Syai Min Sirah Asy-Syeikh wa Ta’alimihi karya Syaikh ‘Abdul Lathif bin ‘Abdurrahman Alu Syaikh rahimahullah
  3. Risalah yang ditulis oleh Syaikh ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah yang membicarakan hakikat wahhabiyyah dari mulai dari sejarah sampai tuduhan-tuduhan miring yang pernah diterima.
  4. Al Fawakihur ‘Udzdzab fir Radd ‘ala Man Lam Yahkum bil Kitab was Sunnah karya Syaikh Ahmad bin Nashir An Nejedi
  5. Sebuah risalah karya Muhammad bin ‘Abdul Lathif Alu Syaikh rahimahullah yang berbicara masalah ‘aqidah Ahlussunnah
Usaha berikutnya yang dilakukan Syaikh Al Fathani dalam memperbaiki ‘aqidah bid’ah dinegerinya adalah mensyarah kitabSulamul Mubtadi karya Syaikh Dawud Al Fathani rahimahullah. Bahasan dalam kitab ini dimulai dengan menjelaskan ‘aqidah yang diyakini Salafu Shalih. Ketika menyebutkan sebab memilih kitab ini untuk disyarah, Syaikh Al Fathani, di antaranya, mengatakan, “Karena barang yang mengandungkan dia daripada ilmu tauhid yang bagi orang yang dahulu2 (salaf) yang shalih seperti shahabat dan tabi’in dan lainnya, dan ilmu fikih madzhab Imam Syafi’I yang rajah dan beberapa pengajaran agama dan lagi mengandung akan beberapa perangai yang baik2 bagi orang yang shalihin.” [Kifayatul Muhtadi (hal. 2-3)]
Contoh ‘aqidah Ahlussunnah yang diterangkan dalam kitab Kifayatul Muhtadi ini adalah permasalah bersemayamnya (istiwa’)Allah di atas ‘Arsy. Berikut kutipannya,”[Bersemayam di atas ‘Arsy] Allah  Subhanahu wa Ta’ala [bersemayam yang berpatutan dengan kebesaran-Nya seperti barang yang dikehendaki-Nya]. Istiwa’ Allah Subhanahu wa Ta’ala atas ‘Arsy itu istiwa’yang patut dengan kebesaran-Nya yang tiada diketauhuikan bagaimana rupanya. Berkata Syaikh Al Baghawi pada tafsirkan firman Allah ‘Azza wa Jalla, “Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy” pada surah Al A’raf. Katanya, “Berkata Al Kalbi dan Muqatil: makna istiwa –istaqarra- yakni tetap dan berkata Abu ‘ubaidah: sha’ada,yakni naik. Dan telah menakwilkan Mu’tazilah akanistiwa’dengan  istila’ yakni memiliki atau memerintah. Adapun Ahlussunnah berkata mereka itu, bermula istiwa’ Allah Subhanahu wa Ta’ala atas ‘Arsy-Nya satu sifat bagi Allah ‘Azza wa Jall tiada diketahuikan bagaimananya. Wajib atas seorang beriman dengan dia dan menyerahkan mengetahuikan bagaimananya itu kepada Allah jua.” Kemudian beliau menyebutkan riwayat seorang yang menanyakan istiwa’ kepada Imam Malik dan jawaban Imam Malik atasnya.
Demikianlah, secara umum kitab Kifayatul Muhtadi ini menjelaskan ‘aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah seperti hakikat iman ada apa yang harus diimani. Kitab ini juga menyebutkan tentang kiamat, hasyr dan nasyr, haudh Nabi, surge dan neraka, syafat dan macam-macamnya, dan seterusnya.
Di antara yang perlu disebutkan di sini adalah bahwa Syaikh Al Fathani adalah salah satu ulama Ahlussunnah yang ikut serta menandatangani dokumen nota kesepakatan Ulama Makkah dan Nejd dalam mas-alah tauhid yang dikemudian hari diberi judul AlBayan Al Mufid fimattafaq Alaihi Ulama Nejd wa Makkah min Aqaid At-Tauhid. Alhamdulillah, nota kesepakatan ini telah dialihbahasakan ke bahasa Indonesia oleh saudara Fauzan bin ‘Abdullah, ST. dan diedit kembali oleh Ustadz ‘Abdullah Zaen, MA. lalu diberi judul ‘Ulama Makkah dan Nejd Bersatu Padu Membela Tauhid dan Memerangi Kesyirikan’. Allahua’lam. []

Referensi:
  • ‘Abduljabbar, ‘Umar. 1403. Siyar wa Tarajim Ba’dh ‘Ulamaina fil Qarn Ar Rabi’ ‘Asyar lil Hijrah. KSA: Tihama
  • Ad-Dahlawi, ‘Abdus Sattar bin ‘Abdul Wahhab. 1430. Faidhul Malikil Wahhabil Muta’ali bi Anba’ Awailil Qarn Ats Tsalits ‘Asyar wat Tawali. KSA: Maktabah Al Asadi
  • Mirdad, Abul Khair ‘Abdullah. 1406. Al Mukhtashar Min Nasyrin Nur waz Zuhar diikhtishar oleh Al ‘Amudi dkk. KSA: ‘alamul Ma’rifah lin Nasyr wat Tauzi’
  • Al-Mu’allimi, ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman. 1421. A’lamul Makkiyyin. KSA: Muassasah Al Furqan li At Turats Al Islami
  • Al-Fathani, Muhammad Nur bin Muhammad Shaghir. 1351.Kifayatul Muhtadi bisyarh Sulamil Mubtadi. Indonesia: Al Haramain
Penulis: Ibnu Mawardi
Artikel Muslim.Or.Id

Selasa, 02 Oktober 2012


Kumpulan Anekdot, Joke dan Humor Ala Gus Dur


Selain sisi intelektual tinggi dalam agama, perjuangan keadilan dan kebenaran, penegakan demokrasi dalam bingkai NKRI dan ‘memelihara’ pluralisme nusantara, Gus Dur dikenal sebagai sosok humoris.
Frasa ‘begitu aja kok repot’ Gus Dur menjadi bagian ‘joke’ sekaligus ciri khas Gus Dur.  Gus Dur adalah orang yang banyak humor. Saat berbicara, dia selalu menyelipkan joke, cerita lucu, yang membuat pendengarnya tertawa. Joke-jokenya itu disukai oleh banyak tokoh dunia. Salah satu alasan utama mengapa Gus Dur humoris karena dengan berhumor, pikiran menjadi sehat.
“Gus, kok suka humor terus sih?” tanya seorang yang kagum karena humor Gus Dur selalu berganti-ganti. “Di pesantren, humor itu jadi kegiatan sehari-hari,” jelasnya.
“Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat,” sambungnya. (Gusdur.net, akses 31 Des 2009)
Mengenang jasa dan perjuangannya, berikut saya kumpulkan anekdok-anekdok humoris Gus Dur yang saya ambil dari Gusdur.net dan beberapa sumber di internet.

1. Kaum Almarhum

Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela “ideologi”nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.
Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur.
“Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.” Katanya.
******************************

2. Berdoa Sebelum Makan

Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.
Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak: “Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.
Selesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!”
*******************************

3. Kuli dan Kyai

Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawaAkibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.
Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai.”
*******************************

4. Obrolan Presiden

Saking udah bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat keliling dunia. Boleh dong, emangnya AS dan Perancis aja yg punya pesawat kepresidenan. Seperti biasa…
Setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.Tidak lama presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: “Wah kita sedang berada di atas New York!”
“Itu.. patung Liberty kepegang!”, jawab Clinton dengan bangganya.
Ngga mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. “Tau nggak… kita sedang berada di atas kota Paris!”, katanya dengan sombongnya.
“Wah… kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!”, teriak Gus Dur.
“Lho kok bisa tau sih?” tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.
Karena disombongin sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat…
“Ini… jam tangan saya ilang…”, jawab Gus Dur kalem.
Presiden Indonesia: “Wah… kok bisa tau juga?”
“Itu… menara Eiffel kepegang!”, sahut presiden Perancis tersebut.
Presiden Indonesia (Gus Dur): “Lho kok bisa tau sih?”
*******************************

5. Sate Babi

Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm … babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm … nggg … babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!
*******************************

6.Cuma Takut Tiga Roda

Suatu hari, saat Abdurarahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius. Pembicaraan bertopik isu terhangat  dilakukan selesai menghadiri sebuah rapat di Istana Negara.
Diketahui, pembicaraan itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu melanda kota Jakarta. Gus Dur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut.
“Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta Pak?” tanya seorang menterinya.
“Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di Kota Jakarta ini. Padahal kan nyamuk sini cuma takut sama tiga roda…!”
*******************************

7. Membuang Presiden

Apa akibatnya kalau seorang presiden terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah, karena menganggap presidennya telah berkhianat.
Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.
Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang.
Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.
“Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?”
“Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.”
*******************************

8. Becak, Dilarang Masuk

Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan Mahfud MD tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.
Ceritanya ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “Becak dilarang masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.
“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak polisi. “Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak.
“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.
*******************************

9. Argometer Japan yang Cepat

Di luar Hotel Hilton, Gus Dur bersama sahabatnya yang seorang turis Jepang mau pergi ke Bandara. Mereka naik taksi di jalan, tiba-tiba saja ada mobil kencang banget, menyalip taksi tersebut. Dengan bangga si Jepang berteriak, “Aaaah Toyota made in Japan sangat cepat…!”
Enggak lama kemudian mobil lain nyalip juga taksi tersebut. Si Jepang teriak lagi “Aaaah Nissan made ini Japan sangat cepat.”  Enggak lama kemudian lewat lagi satu mobil menyalip mobil tersebut dan si Jepang teriak lagi “Aaaah Mitsubishi made in Japan sangat cepat…!” Gus Dur dan sopir taksi itu merasa kesal melihat si Jepang ini bener-bener nasionalis.Kemudian, sesampainya di bandara, sopir taksi bilang ke si Jepang.
Supir taksi : “100 dolar please…”
Si Jepang : 100 dolars…?! Its not that far from the hotel…!!”
Gus Dur : “Aaaah… Argometer made ini Japan kan sangat cepat sekali!!”
*******************************

10. Pikiran porno

Dalam suatu kesempatan Gus Dur mengeluarkan sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menghina. Namun dengan itu bagian dari upaya Gus Dur menyampaikan joke.”Alquran itu kita suci yang paling porno. Ya kan bener, di dalamnya ada kalimat menyusui. Berarti mengeluarkan tetek. Ya udah, cabul kan?”
Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan.
“Maksudnya, itu ayat jadi porno kalau yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau nggak, ya udah. Berarti beres.”
Masih nggak puas. Karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul. “Tapi Gus, Alquran kan bahasanya sopan?”
“Betul, juga bahasa di luar Alquran banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, lihat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara pikirannya itu,” jawab Gus Dur.
*******************************

11. Atlet Berlari dikejar Serdadu

Hampir tak ada negara yang rela ketinggalan mengikuti Olimpiade . Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi negara masing-masing. Dan tentu saja , peristiwa ini juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa negara peserta. Wajarlah kalau setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke Olimpiade Sidney yang baru lalu.
Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang pernah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa tahun yang lalu, tuturnya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas. Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan selisih waktunya pun terpaut jauh.
Maka, dia langsung dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi.
“Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya.”
*******************************

12. Peluru Juga Habis…

Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya rapi, sehingga semua orang kebagian jatah. Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tapi karena manejemennya jelek, antrean umumnya sangat panjang, dan banyak orang yang tidak kebagian jatah.
Begitulah, seorang aktivis sosial berkeliling kota Moskow untuk mengamati bagaimana sistem baru itu bekerja. Di sebuah antrean roti, setelah melihat banyaknya orang yang tidak kebagian, aktivis itu menulis di buku catatannya, “roti habis.”
Lalu dia pergi ke antrean bahan bakar. Lebih banyak lagi yang tak kebagian. Dan dia mencatat “bahan bakar habis!”, kemudian dia menuju ke antrean sabun. Wah pemerintah kapitalis baru ini betul-betul brengsek, banyak sekali masyarakat yang tidak mendapat jatah sabun. Dia menulis besar-besar “SABUN HABIS!”.
Tanpa dia sadari, dia diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrean sabun itu, si intel menegur “Hey bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sih yang kamu catat?”.
Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat .
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!
*******************************

13. Jawaban Ho..oh

Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di Jakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. “Apa betul ini Jalan Sudirman?” “Ho oh,” jawab si penjual rokok.
Karena bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. “Apa ini Jalan Sudirman?” Polisi menjawab, “Betul.”
Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya. “Apa ini Jalan Sudirman?” Gus Dur menjawab “Benar.”
Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab “Ho oh,” lalu tanya polisi dijawab “betul” dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata “benar.”
Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata, “Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau yang bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau yang bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya benar.”
Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, “Jadi Anda ini seorang sarjana?”
Dengan spontan Gus Dur menjawab, “Ho … oh!”
*******************************

14. Syukur Tidak Bisa memanjat

Guyonan itu, rupanya, tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR Kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato Ketua DPR Akbar Tandjung sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus
Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat
Begitu menariknya, karuan saja pidato presiden kini banyak ditunggu penonton televisi. Padahal, dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV-nya. Begitu tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu,
perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.
*******************************

15. Gus Dur Dicium Artis Cantik

Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem seorang artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang pengasuh Pondok Kajen, Jawa Tengah. Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi. Jelas beberapa di antara mereka yang hadir langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiai nyentrik cuma diem aja disun (dicium) artis cantik.
Tak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang di antara mereka, langsungnumpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi cuma bisa disimpan di dalam hati.
“Loh Gus, kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?’”
Dengan santai dan.. silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele.
“Lha wong saya kan nggak bisa lihat. Ya mbok sampeyan jangan pengen….”

Kamis, 27 September 2012

Tokoh-tokoh Pemikir Ekonomi Islam


Tokoh-tokoh Pemikir Ekonomi Islam

 Priode Pertama

a. Abu Hanifah (80-150 H/ 699- 774 M)
Abu Hanifah hidup pada zaman Daulah Bani Umayyah selama 52 tahun mulai dari Khalifah Abdul Malik (86 H/685 M) dan Daulah Abbasiyah selama 18 tahun. Walaupun ia populer sebagai ahli hukum, ia seorang pedagang di Kufah yang pada waktu itu merupakan pusat kegiatan komersial dalam suatu perekonomian yang sangat berkembang. Ada suatu transaksi yang sangat popular pada masa itu, yaitu salam (kontrak pemesanan barang atau penjualan suatu komoditas yang akan diserahkan pada waktu yang akan datang dengan pembayaran tunai pada waktu kontrak). Abu Hanifah menemukan banyak sekali kerancuan dalam kontrak ini yang mengarah kepada perselisihan. Ia mencoba menghilangkan perselisihan ini dengan merinci apa yang harus diketahui dan dinyatakan secara jelas di dalam kontrak, seperti: jenis komoditasnya, kuantitas dan kualitasnya, serta tanggal dan tempat penyerahannya. Ia meletakkan persyaratan berikutnya yaitu bahwa komoditas harus tersedia di pasar selama periode yang menghalangi (intervening) antara kontrak dan tanggal penyerahan sehingga kedua belah pihak mengetahui bahwa penyerahannya dimungkinkan. Dalam hal ini, pengalaman Abu Hanifah dengan pengetahuan dagang tangan pertama yang dimilikinya telah banyak menolong dalam memberikan pendapat yang serupa lainnya. Adalah bijaksana untuk menghindari perselisihan dengan menghilangkan kebingungan, karena ini adalah tujuan dari syariah yang menyangkut transaksi. Pemikiran Abu Hanifah, (699-767 M) tentang transaksisalam. Tampaknya Abu Hanifah tidak terlalu mempersalahkan transaksisalam sepanjang dalam kontraknya betul-betul clearly stated, yaitu ada kejelasan tentang komoditi, jenis, kualitas, kuantitas dan place of delivery-nya. Di samping itu menurutnya, barang juga disyaratkan harus sesuai dengan transaksi yang ada di dalam transaksi murabahah.3
Hal lainnya adalah masalahmurabahah (kontrak penjualan dengan prosentasi mark up atas harga beli). Pengetahuan langsung Abu Hanifah tentang praktek perdagangan memungkinkannya menentukan peraturan yang menjamin keadilan dalam transaksi ini dan transaksi yang serupa. Abu Hanifah juga memberikan jalan keluar untuk praktek perdagangan lainnya dalam kaitan dengan norma-norma Islami. Abu Hanifah an-Nu'man juga menolak akanmuzara'ah (kontrak bagi hasil pertanian).4
Imam Abu Hanifah sangat peduli kepada mereka yang miskin dan lemah. Oleh karena itu, ia tidak membebaskan perhiasan dari zakat dan tidak membebaskan zakat atas pemiliknya yang mempunyai hutang pada seluruh usahanya. Dalam hal ia menolak memberlakukan (to validate)muzara'ah (kontrak bagi hasil pertanian) semata-mata karena keinginannya untuk membela pihak yang lebih lemah; yaitu penggarap dalam hal tanahnya itu tidak menghasilkan.5
b. Abu Yusuf (112-182H/731-798H )
Abu Yusuf hidup pada masa pemerintahan Khalifah Bani Umayyah; mulai dari Khalifah Hisyam (105 H/724 M). Dialahjurist pertama yang secara eksklusif menekuni makalah tentang kebijaksaiiaan ekonomi. Bukunya "Kitabul Kharaj" di kemudian hari diikuti dengan karya yang sama oleh sejumlahjurist lainnya. Penekanannya pada tanggung jawab ekonomi penguasa terhadap pemenuhan kebutuhan rakyat serta pengembangannya, kebutuhan akan keadilan dan kewajaran dalam perpajakan, dan kewajiban penguasa untuk memperlakukan uang rakyat sebagai suatu kepercayaan (amanah) yang harus dipertanggungjawabkan untuk setiap pengeluaran yang dilakukan, adalah tema- tema yang di kemudian hari diulang kembali dalam semua tulisan tentang hal yang sama.
Abu Yusuf sangat menentang keras pengenaan pajak pertanian dan anjuran penggantian suatu retribusi tetap atas tanah dengan pajak atas hasil produksi pertanian yang dikenakan secara proporsional. Hal ini dirasakan lebih adil dan nampaknya untuk menghasilkan suatu pendapatan yang lebih besar dan memudahkan perluasan area yang digarap. Ia memberikan saran-saran secara rinci tentang bagaimana agar pengeluaran mencapai sasaran pembangunan pada pembuatan jembatan, dam, dan pekerjaan irigasi. Walaupun sumbangan utamanya terletak pada bidang keuangan negara, namun ia juga mendiskusikan penerapan kebijaksanaan pada pengendalian harga. Diskusi ini telah juga membawanya kepada bahasan tentang bagaimana harga ditentukan dan apa pengaruh dari berbagai jenis pajak yang berbeda.11
c. Hasan Aisayibani (132-189 H/750-804M)

Muhamad bin al-hasan pernah menulis beberapa buku antara lain kitab al-iktisaf fiil rizqi al-mustshaf dan kitab al-asl. Buku yang oertama banyak membahas aturan syaruat tentang ijarah, tijarah, ziraah, sinaah. Perilaku konsumsi ideal seorang muslim menurutnya adalah sederhana. Buku yang ke dua membahas berbagai bentuk transaksi dalam bisnis, misalnya salam, dan mudharobah.

Selasa, 25 September 2012

Tokoh-Tokoh Muhammadiyah

Kiai Haji Ahmad Dahlan ( Penggagas Muhammadiyah)

Kiai Haji Ibrahim ( Tokoh Pragmatis Progresif)

Haji Muhammad Syudja' ( Tokoh PKO dan Organisasi Haji)

Hai Fakhruddin (Tokoh Mubaligh dan Penerbitan)

Kiai Haji Hisyam (Tokoh Aksioner Edukatif)

Kiai Raden Haji Hadjid ( Tokoh Ulama Tarjih dan Pandu Muhammadiyah)

Kiai Haji Mas Mansur (Tokoh Revolusioner Progresif)

Ki Bagus Hadikusumo (Tokoh Pragmatis Revolusioner)

Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur ( Tokoh Pragmatis Ideologis)

Prof. Dr. Hamka (Ualama Sastrawan - Budayawan Idealis)

Kiai Haji Muhammad Yunus Anis (Tokoh Pragmatis Ideologis)

Kiai Haji Ahmad Badawi (Tokoh Pragmatis Visioner)

Kiai Haji Faqih Usman (Tokoh Pragmatis Moderat)

Kiai Haji Abdur Rozak Fachruddin (Mubaligh Visioner Bersahaja)

Haji Djarnawi Hadikusumo (Tokoh Visioner-Aksioner)

Haji Sudarsono Prodjokusumo (Tokoh Perguruan Muhammadiyah)

Haji Mohammad Djinar Tamimy (Tokoh Ideolog Muhammadiyah)

Kiai Haji Ahmad Azhar Basyir, M. A (Tokoh Ulama Intelektual)

Prof. Dr. Haji Muhammad Amien Rais, M. A (Tokoh Intelektual Reformis)

Prof. Dr. Haji Ahmad Syafii Maarif (Tokoh Intelektual Humanis Egaliter)

Prof. Dr. Haji Muhammad Sirajuddin Syamsuddin,M. A (Tokoh Intelektual Humanis)

Minggu, 23 September 2012

OSAMA BIN LADAEN


Sejarah Hidup Osama Bin Laden


Osama bin Mohammed bin Awad bin Laden yang  popular dikenal dengan Osama bin Laden, dilahirkan pada tanggal 28 Jun 1957 di kota Jeddah, Arab Saudi, kawasan pantai Laut Merah. Osama adalah anak ke 17 dari 52 orang anak bersaudara. Bapanya bernama Mohammed bin Laden, adalah seorang petani miskin dari Yaman yang kemudian berpindah ke Arab Saudi selepas Perang Dunia II. Di tempat yang baru ini Mohammed bin Laden memulakan kerjayanya yang baru bergerak dalam bidang perniagaan pembangunan.
Pada akhirnya beliau mendapat banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh kerana itu beliau telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi. Mohammed bin Laden kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang dianggarkan memiliki aset jutaan dollar Amerika Syarikat. Dari keuntungannya ini dianggarkan Mohammed bin Laden memiliki saham sejumlah hampir 300 juta dollar Amerika.
Ketika di usia remaja, Osama bin Laden telah bergabung dengan gerakan Wahhabi Konservatif-Baru (Ultrakonservatif) ; dan beliau pernah menyertai jabatan polis yang menegakkan undang-undang syariah. Osama adalah seorang bekas mahasiswa Universiti Raja Abdul Aziz di Jeddah, dimana beliau berguru kepada salah satu diantara gurunya,iaitu Sheikh Abdullah Azzam. Guru Abdullah Azzam inilah yang kemudian diketahui sebagai tokoh utama yang memainkan peranan menggerakkan sokongan kepada bangsa Arab bagi kaum Mujahidin yang berperang melawan kependudukan Russia di Afganistan. Osama bin Laden lulus pengajiannya dan mendapat ijazah sarjana tahun 1979 dalam bidang Ekonomi dan Pengurusan.
Osama bin Laden mula membangunkan jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika beliau ke Afganistan menyertai perang kaum pejuang Afgan yang dikenali sebagai kaum mujahidin yang tetap bertahan dan bertempur melawan Kesatuan Soviet. Osama mengeluarkan dana daripada aset kekayaannya dan pengaruhnya keluarganya bagi gerakan pertahanan Afgan, dan membantu kaum Mujahidin dengan bantuan logistik dan bantuan kemanusiaan. Osama juga terlibat mengambil bahagian dalam beberapa pertempuran selama perang Afganistan.
Ketika peperangan melawan Soviet hampir berakhir, Osama menubuhkan gerakan Al Qaeda, sebuah organisasi bekas pejuang Mujahedin dan para penyokong lainnya yang membantu menyalurkan baik dana dan pasukan pejuang untuk gerakan pertahanan Afgan.
Ketika tentera Soviet berundur keluar dari Afghanistan, Osama bin Laden pulang ke Arab Saudi dan menceburi perusahaan pembinaan dan pembangunan milik keluarga, Kumpulan Perusahaan Bin Laden. Di sini beliau kemudiannya bersama dengan kelompok orang-orang Saudi yang haluan kiri dan menentang pemerintahan kerajaan / monarki Saudi, iaitui terhadap [[Keluarga Raja Fahd. Pada tahun 1995 Osama bin Laden membangunkan infrasruktur di Sudan ketika hubungannya dengan Presiden Umar Al Basyir dan Dr Hasan Turabi yang memerintah Sudan.
Pada tahun 1994, Pemerintah Saudi menarik hak kewarganegaraan Osama dan membekukan seluruh aset dan kekayaannya di seluruh negara.Menurut Pemerintah Amerika Syarikat, Al Qaeda telah meniru gerakan-gerakan perikatan dengan pola pemikiran golongan fundamentalis, seperti misalnya golongan Al-Jihad di Mesir, Gerakan Hizbullah di Iran, Front Islam Nasional di Sudan, dan kelompok-kelompok jihad lain di Yaman, Saudi Arabia, dan Somalia. Organisasi Osama bin Laden juga memiliki ikatan-ikatan dengan "Kelompok Islam" yang pada suatu ketika dibawah pimpinan Syaikh Omar Abdel Rahman, seorang ulama Mesir yang di jatuhi hukuman penjara seumur hidup sejak pengakuannya pada tahun 1995 menggagalkan persekongkolan meletupkan beberapa tempat di kawasan bandar New York. Pada akhir tahun 1990-an dua orang anak Sheikh Rahman bergabung bersama kekuatan tentera dan perjuangan Osama bin Laden.
Sejak tahun 1992, Pemerintah Amerika Syarikat memberi amaran bahawa Osama bin Laden dan anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda menjadi sasaran tentera Amerika yang bertugas di Saudi Arabia, dan di Yaman, dan kesatuan ketenteraan yang ditugaskan di Gurun Afrika, termasuk di Somalia. Pada bulan Oktober 1993,dilaporkan 18 orang anggota tentera kebangsaan Amerika Syarikat yang bekerja untuk bantuan kemanusiaan di Somalia, terbunuh di sana ketika menjalankan kerja sosial mereka. Mayat tentera pekerja sosial itu diseret dan dianiaya di sepanjang jalan-jalan raya. Pada tahun , Osama bin Laden dikenakan hukuman atas tuduhan melatih orang-orang yang terlibat dalam serangan pembunuhan tentara pekerja sosial tersebut dan beliau menyatakan bahawa para pengikutnya bersama kaum Muslim setempat telah membunuh tentera-tentera itu.Perundangan Amerika Syarikat turut menuduh bahawa Osama bin Laden memiliki jaringan dengan serangan-serangan yang gagal ke atas dua hotel di Yaman di mana para tentera Amerika Syarikat bermalam dalam perjalanan mereka ke Somalia.
Pada 7 Ogos 1998,lapan tahun selepas tentera AS di tugaskan beroperasi di Arab Saudi, dua trak mengandungi bom meletup di luar Kedutaan Besar Amerika Syarikat di Nairobi, Kenya; dan di Dares Salaam, Tanzania. Osama bin Laden mengaku tidak bertanggungjawab, tetapi para Hakim menegaskan keterlibatan dan kesalahannya itu terbukti dengan adanya surat-surat faksimili yang dikirimkan oleh kelompok Sel Osama di London setidaknya kepada tiga agen penjualan media internasional. Para Hakim juga menunjukkan pengakuan penjenayah tertuduh pelaku pengeboman Kedutaan-Kedutaan Besar , yang mengaku mereka adalah anggota gerakan Al Qaedah.
Empat belas hari kemudian, pada 20 Ogos 1998, Presiden Bill Clinton memerintahkan armada Kapal Perang Amerika Syarikat menggempur kem-kem di Afganistan yang disyaki sebagai markas latihan pengganas, dan penggempuran keatas kilang pengujian bahan kimia di Khartoum, Sudan. Osama bin Laden selamat dari serangan itu dan dijatuhkan hukuman oleh kerajaan Amerika Syarikat atas tuduhan sebagai perancang serangan-serangan bulan November 1998.
Presiden George W. Bush telah menyatakan bahawa Osama adalah tertuduh utama dalam serangan pengganas di bandar New York dan Washington pada 11 September 2001; dan serangan pengganas yang lain keatas Kedutaan-Kedutaan Besar Amerika Syarikat, kapal-kapal perang, dan asset-aset Amerika Syarikat yang lain.
Para pejuang Taliban telah mengutuk serangan hari Selasa ke atas Amerika Syarikat itu dan menegaskan bahawa Taliban tidak terlibat. Osama bin Laden secara tegas dan meyakinkan telah menyangkal penglibatan dirinya dalam serangan 11 September 2001 itu.
Osama bin Laden boleh disamakan dengan Che Guevara dalam perjuangannya terhadap ketidakadilan yang terjadi akibat haegemoni barat khususnya Amerika Syarikat terhadap bangsa bangsa di dunia khususnya yang terjadi di negara negara dunia Islam. Banyak pengamat Islam Antarabangsa menyatakan bahawa perjuangan Osama bin Laden dan Al Qaeda akan tetap berterusan selama dunia barat khususnya Amerika Syarikat tidak mengubah dasar luar yang tidak adil terhadap negara negara dunia Islam. Isu palestin adalah diantaranya, serta serangan dan pendudukan tentera AS di Iraq membuat masalah yang dikatakan rekayasa dunia barat sebagai terorisme ? tidak akan selesai selamanya! (wp/sm) www.suaramedia.com

Jumat, 21 September 2012

Masih Tentang Gus Dur:




Cerita Keistimewaan Gus Dur yang Tercecer

--oo00oo--

Kembalinya Gus Dur ke pangkuan Tuhan, membangkitan kembali ingatan para sahabat, asisten dan rekan kerja terhadap sosok Gus Dur. Ya, ingatan yang tidak akan lekang oleh bergantinya waktu karena terikat kuat secara emosional. Dan interaksinya dengan Gus Dur, bagi para ‘abdi’nya adalah bagian dari kehidupannya itu sendiri.

Sosok Gus Dur adalah bagai dua sisi yang berbeda, dipuja sekaligus tidak sedikit yang membenci karena kontroversi ucapan dan tindakannya. Di antara yang memuja dan kagum terhadap Gus Dur adalah orang-orang yang telah bergaul dekat dengan almarhum dan melihat serta merasakan langsung kelebihan dan keistimewaan Gus Dur, dari sebelum dan sesudah menjadi presiden. Juga para santri dari banyak pondok pesantren di Jawa yang memperoleh cerita perihal kehebatan Gus Dur dari mulut ke mulut sehingga sampai pada kesimpulan, Gus Dur adalah Waliyulloh.

Tidak sedikit pula pihak yang membenci Gus Dur, yang datang dari gerakan Islam Wahabi dan gerakan Islam garis keras lainnya. Di samping tidak percaya hal-hal mistik yang ada pada Gus Dur, juga kelompok ini sering merasa dirugikan oleh pernyataan dan sepak terjang Gus Dur.


Keistimewaan yang ada pada Gus Dur membuat tidak habisnya orang menulis tentang beliau. Sampai hari ke-tiga meninggalnya, tiada putus orang membuat artikel dan memposting di media. Beliau bagaikan air laut yang diminum, tidak akan menghilangkan haus peminumnya.

Para sahabat percaya bahwa Gus Dur memiliki kelebihan yang luar biasa dibanding orang lain. Diantara yang meyakininya adalah

-Pak Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi , mantan Menteri Pertahanan di Kabinet Gus Dur. Kata pak Mahfud MD, “selama saya duduk di kabinet, menjadi menteri Presiden Gus Dur, hal itu (tidur, tapi menyerap) juga saya saksikan.

Saat sidang kabinet, biasanya Gus Dur membuka sidang dengan pengantar singkat, kemudian menyerahkan kepada Mbak Megawati (wapres) untuk memimpin sidang. Gus Dur kemudian tertidur. Tapi, begitu sidang kabinet selesai dan forum dikembalikan kepada presiden untuk ditutup, ternyata resume serta ulasan yang dibuat Gus Dur sangat cocok dengan yang dibicarakan dalam sidang kabinet itu. Padahal, Gus Dur tertidur ketika para menterinya berdiskusi.

Ketertiduran Gus Dur tersebut tak terkecuali saat sedang bertemu resmi dengan pimpinan negara lain. Ketika pada 2001 Perdana Menteri India Rajvaje beserta rombongannya diterima resmi oleh rombongan Presiden Gus Dur, lagi-lagi dia tertidur. Padahal, PM India itu sedang berbicara serius persis di seberang meja Gus Dur. Ajudan Gus Dur mengantarkan permen kepada saya sambil berbisik. “Pak, ini berikan kepada presiden. Mohon presiden diajak berbicara agar tak tertidur,” kata ajudan itu. Saya yang memang duduk persis di samping kiri Gus Dur mencolek pahanya sambil ngajak bicara. “Gus, rencana kunjungan ke Mesir…,” Belum selesai saya berbicara, Gus Dur sudah memotong. “Ssst, tak usah laporan dulu, nanti saja. Ini ada tamu penting harus kita dengarkan,” ujar Gus Dur. Saya tertawa. Apalagi, Gus Dur tidur lagi, bukan mendengarkan. Tapi, begitu tiba giliran berbicara, Gus Dur menanggapi satu per satu dengan tepat masalah-masalah yang dikemukakan PM India dan para menterinya tersebut, bahkan memberikan arahan tertentu untuk menteri-menterinya tentang segi-segi penting yang harus ditindaklanjuti dari pertemuan itu” (Sumber).

-Effendy Ghazali, Pakar Komunikasi Politik UI. Katanya, dalam sebuah diskusi Gus Dur tertidur pulas, saat itu banyak orang yang bertanya pada Gus Dur.

“Saya sampai mencatat lengkap semua pertanyaan mereka,” kata Effendy yang takut Gus Dur tidak tahu ada yang tanya. Namun dugaan Effendy meleset, saat bangun Gus Dur tahu semua pertanyaan dan siapa yang bertanya. Mulai saat itu Effendy percaya tentang cerita misteri tidur Gus Dur (Sumber)

- Kolonel Inf Agus Sutomo, mantan Wakil Komandan Grup A Paspampres Gus Dur, kini Danrem 061 Suryakancana. Katanya, “Kemampuannya mengingat sesuatu sangat tampak saat hendak menghubungi seseorang lewat telepon genggamnya. Walaupun penglihatannya sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, Gus Dur sanggup menekan sendiri tombol di handphonenya, lalu menghubungi orang yang dituju,” papar Agus.

Bagaimana bisa begitu? “Gus Dur melakukannya dengan menggunakan perasaan, plus daya ingat untuk menghafal urutan nomor orang-orang yang ada di phonebooknya. Ini yang saya tahu tentang Gus Dur selama saya bertugas,” tandas Agus, menutup pembicaraan (Sumber).

-Arif Afandi, mantan wartawan Jawa Pos yang sering ikut meliput kegiatan Gus Dur, dan kini menjadi Wakil Walikota Surabaya. Katanya, setelah Gus Dur terserang stroke pertama tahun 1996, saya pun berkunjung ke Ciganjur untuk menjenguknya. Begitu tahu saya yang datang, Gus Dur langsung nyeletuk menanyakan sambal terong bikinan ibu saya (yang pernah disuguhkan ibunda Arif Afandi saat Gus Dur berkunjung pada tahun 1993 di Blitar). ”Aduh Gus, ibu saya sudah meninggal dua tahun lalu,” kata saya spontan. Gus Dur pun lantas menimpali kata-kata ikut berduka dengan bergumam: Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Dalam batin saya sangat terkejut dengan pertanyaan sambel terong itu. Mengapa? Orang yang baru saja terserang stroke masih ingat dengan sesuatu yang amat kecil dan sangat pribadi sifatnya. Gus Dur ingat dengan suguhan seorang pengagumnya di desa pelosok Blitar yang tidak dia kenal sebelumnya. Dari kejadian itu, saya menjadi percaya bahwa Ketua Umum PBNU yang berhasil mengangkat kepercayaan diri kaum Nahdliyin di negeri ini hafal ribuan nomor telepon di luar kepala (Sumber).

Beberapa penggal cerita di atas semoga bermanfaat dan bisa menambah takzim kita kepada Gus Dur. Tuhan memberikan kelebihan kepada hamba yang dikasihi-Nya.

Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya.

Amiin.

Note:
Seperti biasa, tulisan ini juga sudah dipostingkan di Kompasiana malam ini juga dan sudah menduduki Headline.

Pladu Sungai Brantas 2024