|
Assalamualaikum
para kawan TKI. Perkenankan aku menyampaikan sedikit nasihat yang semoga
bermanfaat.
“Mayat itu
diikuti oleh 3 hal, 2 hal kembali dan satu hal menemaninya, dia akan diikuti
oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya, maka keluarganya dan hartanya akan
kembali, sementara amalnya akan menemaninya.”
Kawan, kita
bekerja untuk bahagia. Jauh-jauh datang dari Indonesia, merantau di negeri
orang, hinaan dan makian kita telan mentah-mentah. Lelah dan sakit tak
kita hiraukan, kita bekerja dan terus bekerja untuk bahagia. Padahal, bagi kita
babu dan sopir, hasil yang didapatkan juga terkadang tidak mencukupi untuk
menabung. Boro-boro nabung, utang dan kebutuhan aja belum bisa tertutupi.
Walhasil, menderitalah kita didunia ini. Jika kehidupan dunia hanya
sekian saja, dalam arti tidak ada kebangkitan dan pembalasan berupa surga dan
neraka, bukankah orang-orang seperti kita ini akan merasa bahwa ALLAH sungguh
tidak adil karena terus memberikan kepada kita derita tanpa sedikitpun
mendapatkan nikmat yang melimpah?
Maka itulah,
Allah menciptakan surga bagi mereka yang beramal, dan neraka bagi mereka yang bermaksiat.
Supaya kita yang miskin dan penuh derita ini, bisa mengejar surga yang penuh
kenikmatan. Karena Surga tidak di beli dengan kekayaan dan jabatan, tapi dengan
keimanan dan amal shaleh.
Bagi
kawan-kawanku sesama TKI yang senantiasa merasakan derita. Beramallah kawan.
Janganlah menjadi orang yang merugi, yaitu yang menderita di dunia dan
penderitannya makin kekal di akhirat dalam neraka. Biarkanlah mereka yang kaya
itu sibuk mengumpulkan uang dan memakmurkan keluarganya. Biarkanlah majikan
kita menikmati kekayaannya dan kebahagiannya ketika berkumpul dengan keluarga
mereka, Biarkanlah mereka dengan dunianya. Kenapa kita harus iri dan dengki
pada mereka, padahal hartanya dan keluarganya tidaklah menemaninya di kuburan
yang sempit dan sepi. Ukuran rumah terakhir mereka di dunia sama dengan ukuran
rumah terakhir kita di dunia, yaitu sebuah lubang sempit dalam tanah. Harta
mereka akan menjadi sengketa, dan keluarga mereka hanya mengingatnya beberapa
waktu saja. Semestinya kitalah yang harus membuat mereka iri dengan amal
shalih kita, amal shalih yang kita dapatkan dari sebuah kesabaran ketika
merasakan penderitaan, dan rasa Syukur atas apa yang telah didapatkan. Amal
shalih yang kita dapatkan dari susah payahnya melakukan amal perbuatan dan
susah payahnya istiqomah di atas jalan kebenaran. Amal shalih inilah yang kelak
akan menerangi kuburan kita, dan meramaikan kesendirian kita. Amal shalih
inilah yang kelak akan memberatkan timbangan amal kebaikan kita dan menjadikan
surga sebagai tempat peristirahatan abadi kita.
Maka
beramallah wahai yang merasakan derita di dunia, karena surga yang penuh
kenikmatan menantimu, perhatikan apa yang telah engkau perbuat dari waktu
waktumu yang telah berlalu, hisablah dirimu, karena dunia adalah tempat
“beramal tanpa hisab”dan akhirat adalah tempatnya “hisab tanpa amal”.
Jangan biarkan diri kita menderita di dunia, dan lebih menderita lagi di
akhirat didalam neraka siksaannya tak terkira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar...asal tetap dalam koridor yang santun