Ayo... Wujudkan Kedamaia
Membaca judul di atas, sobeX pasti langsung dapat menangkap apa tema yang akan Xpresi bahas pada hari ini. Yaps, tema hari ini nggak bakal jauh dari momen Hari Perdamaian yang diperingati beberapa hari yang lalu. Di Padang, momen ini diperingati dengan aksi damai para mahasiswa dan sejumlah aktivis. Mereka menginginkan Indonesia yang damai dan masyarakat yang rukun, dapat menerima kelebihan dan kekurangan antar setiap etnis di negara ini. Di luar kota, hal sama juga terjadi sobeX.
Ya namanya saja memperingati momen hari kedamaian, jelas harus dilakukan dengan aksi damai. Kalau hari perdamaian malah diisi dengan aksi demonstrasi yang berujung bentrok, wah... jelas tercoret momen kedamaiannya. Tak hanya di Indonesia, di berbagai belahan dunia lainnya juga ada aksi damai memperingati momen ini. Ya sobeX, semua orang di dunia memang mendambakan sebuah kedamaian kan.
Nah gimana dengan sobeX. Menurut sobeX, gimana kita seharusnya memperingati momen sekali setahun ini? Dian Mayastri dari Unand berpendapat, meskipun momen sekali setahun, kedamaian tersebut harus diwujudkan setiap hari. “Tiada hari tanpa kedamaiansobeX. Dunia yang damai itu asyik lho. Nggak ada sentimen, nggak ada yang dendam, iri hati atau yang lainnya. Sayangnya belum seluruh orang di dunia merasakan kedamaian itu kan.”
“Coba lihat Afghanistan, kedamaian di sana adalah barang yang mahal. Kalau disuruh milih antara emas atau kedamaian, mereka jelas memilih kedamaian. Mereka sudah kenyang dengan yang namanya penderitaan akibat perang yang berkecamuk di sana. Lihat pula Palestina dan Irak. Hal serupa juga terjadi di sana kan sobeX. Padahal kedamaian itu adalah hak setiap umat manusia,” tambah Dian yang sudah duduk di semester lima pada saat ini.
Pun dengan Harry Andika yang juga berasal dari Unand. Cowok penyuka komik Naruto ini menuturkan, “Setiap manusia, apapun agama, etnis, warna kulit, bahasa, kewarganegaraan atau tempat tinggalnya, semuanya berhak mengecap kedamaian. Tak ada satupun orang yang mau tinggal di daerah yang berkecamuk perang, kekerasan dan kejahatan lainnya. Semua orang menginginkan kedamaian, bahkan di dalam komik pun para komikus membahas tentang kedamaian. Bacalah Naruto, di sana ada pertentangan antara kedamaian versi Naruto dengan kedamaian versi Tobi dan Madara. Kedamaian itu sebenarnya cuma satu sobeX, tak versi-versinya.”
Lantas, menurut sobeX, gimana cara kita bisa mewujudkan kedamaian tersebut? Apa ada sobeX yang punya ide? Kalau menurut Sherly dari SMA Pertiwi 1 Padang, cara paling simpelnya adalah dengan saling menghargai. “Saling menghargai sesama orang sobeX. Hargai hak setiap orang, hargai pendapat setiap orang, hargai barang milik orang lain dan hargai kehidupan orang lain. Jika orang itu tak berbuat salah, maka dukunglah dia. Jika dia salah, maka ingatkan dia dengan baik-baik. Dengan saling menghargai saja, kita pasti bisa mewujudkan kedamaian.”
Perkataan Sherly tadi didukung oleh Rahmah. Cewek asal Kota Solok yang kini kuliah di Jakarta ini mengatakan bahwa dalam ajaran Minangkabau, harga-menghargai setiap orang telah diajarkan sejak lama. “Ada kato nan ampek, setiap orang harus menghargai orang yang lebih tua, orang yang sebaya, orang yang lebih muda dalam setiap perkataan, tindak-tanduk dan pikiran mereka. Sayangnya hal seperti ini belum terwujud sepenuhnya.” (
[ Red/Administrator ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar...asal tetap dalam koridor yang santun