Pengikut

Selasa, 02 Oktober 2012


Ayo... Wujudkan Kedamaia
MODEL:  Winda (SMA 14 Padang)  Disain: Orta  Fotografer: Iwan
Membaca judul di atas, sobeX pasti langsung dapat menangkap apa tema yang akan Xpresi bahas pada hari ini. Yaps, tema hari ini nggak bakal jauh dari momen Hari Per­damaian yang diperingati beberapa hari yang lalu. Di Padang, momen ini diperingati dengan aksi damai para mahasiswa dan sejumlah aktivis. Mereka menginginkan Indonesia yang damai dan masyarakat yang rukun, dapat menerima kelebihan dan kekurangan antar setiap etnis di negara ini. Di luar kota, hal sama juga terjadi sobeX.

Ya namanya saja mem­peringati momen hari keda­maian, jelas  harus dilakukan dengan aksi damai. Kalau hari perdamaian malah diisi dengan aksi demonstrasi yang berujung bentrok, wah... jelas tercoret  momen kedamaiannya. Tak hanya di Indonesia, di berbagai belahan dunia lainnya juga ada ak­si damai memperingati mo­men ini. Ya sobeX, semua orang di dunia memang men­dam­bakan sebuah kedamaian kan.

Nah gimana dengan sobeX. Menurut sobeX, gimana kita seharusnya memperingati momen sekali setahun ini? Dian Mayastri dari Unand ber­pendapat, meskipun momen sekali setahun, kedamaian tersebut harus diwujudkan setiap hari. “Tiada hari tanpa kedamaiansobeX. Dunia yang damai itu asyik lhoNggak ada sentimen, nggak ada yang dendam, iri hati atau yang lainnya. Sayangnya belum seluruh orang di dunia mera­sakan kedamaian itu kan.”

“Coba lihat Afghanistan, kedamaian di sana adalah barang yang mahal. Kalau disuruh milih antara emas atau kedamaian, mereka jelas memilih kedamaian. Mereka sudah kenyang dengan yang namanya penderitaan akibat perang yang berkecamuk di sana. Lihat pula Palestina dan Irak. Hal serupa juga terjadi di sana kan sobeX. Padahal kedamaian itu adalah hak setiap umat manusia,” tambah Dian yang sudah duduk di semester lima pada saat ini.

Pun dengan Harry Andika yang juga berasal dari Unand. Cowok penyuka komik Naruto ini menuturkan, “Setiap manusia, apapun agama, etnis, warna kulit, bahasa, kewar­ganegaraan atau tempat tinggalnya, semuanya berhak mengecap kedamaian. Tak ada satupun orang yang mau tinggal di daerah yang berkecamuk perang, kekerasan dan kejaha­tan lainnya. Semua orang menginginkan kedamaian, bahkan di dalam komik pun para komikus membahas tentang kedamaian. Bacalah Naruto, di sana ada perten­tangan antara kedamaian versi Naruto dengan kedamaian versi Tobi dan Madara. Kedamaian itu sebenarnya cuma satu sobeX, tak versi-versinya.”

Lantas, menurut sobeX, gimana cara kita bisa mewu­judkan kedamaian tersebut? Apa ada sobeX yang punya ide? Kalau menurut Sherly dari SMA Pertiwi 1 Padang, cara paling simpelnya adalah dengan saling menghargai. “Saling meng­hargai sesama orang sobeX. Hargai hak setiap orang, hargai pendapat setiap orang, hargai barang milik orang lain dan hargai kehidupan orang lain. Jika orang itu tak berbuat salah, maka dukunglah dia. Jika dia salah, maka ingatkan dia dengan baik-baik. Dengan saling menghargai saja, kita pasti bisa mewujudkan keda­maian.”

Perkataan Sherly tadi didukung oleh Rahmah. Cewek asal Kota Solok yang kini kuliah di Jakarta ini mengatakan bahwa dalam ajaran Minangkabau, harga-menghargai setiap orang telah diajarkan sejak lama. “Ada kato nan ampek, setiap orang harus menghargai orang yang lebih tua, orang yang sebaya, orang yang lebih muda dalam setiap perkataan, tindak-tanduk dan pikiran mereka. Sayangnya hal seperti ini belum terwujud sepe­nuhnya.” (
[ Red/Administrator ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar...asal tetap dalam koridor yang santun

Pladu Sungai Brantas 2024